Home

Minggu, 23 Juni 2019

Iman Itu Seperti Naik Pesawat

Qolbun Salim-Iman itu seperti naik pesawat, semakin tinggi ke atas semakin memndang dunia kecil.

Jiwa manusia cenderung lebih memilih kebahagiaan yang ditawarkan oleh dunia dari pada kebahagiaan yang disediakan di alam akhirat. Dunia beserta isinya lebih menggiurkan karena semuanya lebih tampak nyata dibanding dengan kebahagiaan akhirat yang tak ada seorang pun pernah menyaksikan keberadaannya.
Inilah kondisi jiwa apabila telah di selimuti oleh perasaan hubbud dunya (cinta pada dunia). Cermatilah firman Allah subhanahu wa ta’ala berikut ini :

“Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan. perhiasan dan bermegah-megahan di antara kalian serta berbangga diri dengan banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang karenanya tumbuh tanam-tanaman yang membuat kagum para petani, kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya menguning lantas menjadi hancur. Dan di akhirat nanti ada adzab yang dahsyat dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan sungguh kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (al-Hadid: 20)

Allahu akbar.
Merugilah bagi mereka yang orientasi hidupnya hanya untuk mengumpulkan dunia.. hidup dalam kemegahan menjadi tujuan. Mobil mewah, rumah yang megah, dan harta yang melimpah dijadikan incaran.
Merugilah mereka yang telah tertipu oleh kebahagiaan dunia. Kebahagiaan singkat yang tak ada nilainya dibanding kebahagiaan yang akan di peroleh di kehidupan akhirat.

Baginda Rosulullah Shalallahu alaihi wa sallam menggambarkan perbandingan antara kehidupan dunia dan kehidupan akhirat dalam sabdanya :

مَا الدُّنْيَا فِي الْآخِرَةِ إِلَّا مِثْلُ مَا يَجْعَلُ أَحَدُكُمْ إِصْبَعَهُ فِي الْيَمِّ فَلْيَنْظُرْ بِمَ تَرْجِعُ

“Tidaklah dunia bila dibandingkan dengan akhirat kecuali hanya semisal salah seorang dari kalian yang memasukkan sebuah jarinya ke dalam lautan. Maka hendaklah ia melihat apa yang dibawa oleh jarinya tersebut ketika diangkat?” (HR. Muslim no. 7126)

Kenikmatan dunia sangatlah sedikit jika dibandingkan dengan kenikmatan akhirat yang tiada tara. Dunia sudah tua. Dunia sudah berada di ujung usia, namun masih banyak yang tertipu dan terlena dengan apa yang dia punya.

Inilah realita yang dapat kita saksikan bersama. Inilah bukti akan kevalidan sabda nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam : "Dunia adalah perhiasan", perhiasan indah yang menipu, perhiasan yang hanya memberi hiburan sesaat, perhiasan yang jika kita jatuh cinta padanya maka kita akan jauh dari rahmat.

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآب

"telah dihiasi pada (pandangan) manusia kecintaan kepada syahwat(apa-apa yang diinginkan), yaitu dari : wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali".(Q.S Ali Imron : 14)

Tiga perhiasan dunia inilah yang Allah sediakan sebagai ujian syahwat terbesar bagi manusia :
1- wanita
2- anak-anak
3- dan harta benda
Wanita menempati urutan pertama sebagai ujian yang sangat dahsyat godaannya. Ingatkah bahwa Awal kehancuran Bani Israil dahulu pun dikarenakan oleh wanita, sebagaimana telah dikabarkan oleh Rosulullah shalallahu alahi wa sallam dalam sabdanya :

فَاتَّقُوا الدُّنْيَا وَاتَّقُوا النِّسَاءَ فَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بَنِى إِسْرَائِيلَ كَانَتْ فِى النِّسَاءِ

“Waspadalah dengan dunia, begitu pula dengan godaan wanita. Maka sesungguhnya cobaan yang menimpa Bani Israil pertama kali terdapat pada godaan wanita.” (HR. Muslim, no. 2742).

Lalu anak-anak disebutkan sebagai ujian syahwat yang menempati urutan kedua. Ini adalah bukti bahwa kecintaan pada keturunan, berbangga diri akan banyaknya keturunan mampu menyibukkan diri seorang hamba dari pengabdiannya pada Allah ta 'ala.

Allâh Azza wa Jalla berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ ۚوَمَنْ يَفْعَلْ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُون

َWahai orang-orang yang beriman! Janganlah harta bendamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allâh. Dan barangsiapa berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi.”[Al-Munaafiquun/63: 9]

Kemudian dilanjutkan dengan harta benda sebagai ujian syahwat yang menempati posisi ketiga. Ketahuilah bahwa kecintaan manusia terhadap harta benda akan semakin bertambah besar bersamaan dengan bertambahnya usia. Sebagaimana tercatat dalam sebuah riwayat yang berbunyi :

.يَكْبَرُ ابْنُ آدَمَ وَيَكْبَرُ مَعَهُ اثْنَانِ حُبُّ الْمَالِ ، وَطُولُ الْعُمُرِ. رواه البخاري

“Semakin bertambah besar keturunan adam, maka sesungguhnya akan semakin bertambah besar pula kecintaannya terhadap harta kekayaan dan umur yang panjang.”(Riwayat Bukhari)

Maka waspadalah wahai saudara.
memohon perlindungan dari Allah Subhanahu wa ta'ala agar lulus dalam menghadapi ketiga ujian ini merupakan keharusan bagi setiap hamba. tak ada jaminan bagi dia yang memiliki banyak amal akan berhasil menghadapi salah satu godaan dari ketiga perhiasaan dunia itu. 

Lalu apakah kita harus tinggalkan dunia dan hanya fokus untuk kehidupan akhirat ?

Kita tak dilarang untuk mencari kebahagiaan dunia, kita tak diperintahkan untuk melupakan dunia dan menjauhinya.
Kuasai dunia! Berusahalah untuk menguasai bukan dikuasai lalu jadikan dia di genggaman bukan di hati.
Jangan biarkan penyakit hubbud dunya merajalela, jangan biarkan perasaan cinta pada dunia menandingi cinta kita pada Allah Subhanahu wa ta'ala robb yang kuasa untuk memberi apa yang lebih baik dari dunia dan isinya.

Sadarlah bahwa dunia hadir untuk menguji, dia diciptakan untuk menyeleksi siapa yang jujur dan siapa yang berdusta dalam imannya. Iman bukan hanya meyakini bahwa Allah ialah tuhan manusia, iman pula tak cukup hanya berikrar dengan lisan tanpa ada keyakinan, iman pun bukan hanya sekedar beramal kebajikan. Akan tetapi iman adalah keyakinan dalam hati yang dibuktikan dengan ucapan syahadat sebagai janji lalu di aplikasikan dalam sebuah amal sebagai aksi pengabdian pada sang ilahi.

Iman memiliki peran penting bagi kehidupan manusia di dunia. Mereka yang jiwanya diterangi oleh iman pasti mengetahui akan hakekat kehidupan dunia dan mereka tahu bagaimana harus menyikapinya.

 كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيْلٍ

"Jadilah engkau di dunia ini seperti orang asing atau penyeberang jalan.” (HR. Bukhari)

Inilah wasiat Rosulullah Shalallahu alaihi wa sallam sebagai arahan bagi ummatnya. Kehadiran manusia di dunia layaknya seorang musafir yang berhenti di suatu tempat hanya untuk menetap sesaat, baik itu menambah bekal perjalanan maupun hanya sekedar ingin beristirahat.

Saudaraku.
Dunia ini hanyalah jembatan, akhiratlah tempat tujuan. Dunia adalah jembatan yang akan menghantarkanmu untuk bisa mencapai kebahagiaan abadi atau bahkan memperoleh siksaan tanpa henti.

Saudaraku.
Iman tak cukup hanya diaktivasi lalu diabaikan. Iman pun harus selalu terupgread karena siapa pun yang tertanam dihatinya iman ia akan di uji..
Ujian inilah yang akan meningkatkan kualitas iman seseorang, iman tak selamanya berada di puncak dan tak selamanya berada di dasar. Iman terkadang meningkat dan terkadang menurun. Kualitas iman akan meningkat dengan keta'atan dan akan menurun dengan kemaksiatan.

قاَلَ رَسُوْلُ اللهِ صلّى الله عليه وسلّم جَدِّدُوْا إِيْمَانَكُمْ قِيْلَ يارسول الله وَكَيْفَ نُجَدِّدُوْا إِيْمَانَنَا قَالَ اَكْسِرُووْا مِنْ قَوْلِ لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ

Rasulullah saw bersabda: “Perbaharuilah iman kalian” Para sahabat pun bertanya: "Bagaimana cara memperbaharui iman kami, ya Rasulullah?” Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam pun bersabda: "Perbanyaklah ucapan ‘laa ilaaha illallaah”.(HR Al-Bukhari)

Dengan mentauhidkan (mengesakan) Allah Subhanahu wa ta'ala kualitas iman akan meningkat dan kedudukan seorang hamba akan semakin terhormat.

Artikel lain :
Mereka Seindah-indahnya Perhiasan Dunia

Rabu, 19 Juni 2019

Contoh Khutbah Idul Fitri "Ramadhan Adalah Hadiah Istimewa dari Mu Ya Robb"


Panca Jaya, 05 Juni 2019

Dibawah ini adalah salah satu contoh khutbah idul fitri 1440 H di desa Panca Jaya
Khotib : Ust.Abdullah. S.Pd
إِنَّ الْحَمْدَ لِلّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللّهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ.
فَإِنَّ خَيْرَ الْكَلاَمِ كَلاَمُ اللّهِ وَخَيْرَ الْهَدْيِ هُدَي مُحَمَّدٍ صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الْأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلةَ ٌوَكُلَّ ضَلاَلةٍ فِي النَّارِ .
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ ﴿102﴾ ) آل عمران .
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاء وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا ﴿1﴾ ) النساء .
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا ﴿70﴾ يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا ﴿71﴾ ) الأحزاب .
اَللّهُ أَكْبَرُ، اَللّهُ أَكْبَرُ اَللّهُ أَكْبَرُ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللّهُ، وَاللّهُ أَكْبَرُ اَللّهُ أَكْبَرُ وَلِلّهِ الْحَمْدُ
اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا اللَّهُ أَكْبَرُ وَلَا نَعْبُدُ إلَّا اللَّهَ مُخْلِصِينَ له الدَّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ


Jamaah sholat idul fitri yang di rahmati Allah subhanahu wa taala.
ALLAHU AKBAR 3X. ALLAHU AKBAR WALILLAHILHAM.

Ramadhan telah berlalu, Ramadhan telah pergi.
Ramadhan..entah apakah kita kan berjumpa denganmu lagi.
Bulan ramadhan adalah hadiah istimewa dari Allah subhanahu wa ta'ala bagi kita kaum muslimin. Allah tahu bahwa kita adalah makhluk penuh dosa, makhluk yang senang bermaksiat, dan terkadang malas bahkan enggan untuk mengabdi pada sang rabbi Allah subhanahu wa ta'ala...
Namun dengan rahmat kasih sayang NYA, ia hadiahkan ramadhan bagi kita sebagai penghapus dosa atas kemaksiatan yang telah kita perbuat.

"Barang siapa berpuasa di bulan ramadhan dalam keadaan beriman dan penuh harap akan pahala dari Allah subhanahu wa ta'ala. Maka akan di ampuni dosa-dosanya yang telah berlalu"

Ramadhan telah menjadi madrasah berharga bagi kita, ia telah membantu kita untuk bisa lebih dekat pada Allah subhanahu wa ta'ala, ia telah membantu kita untuk lebih mesra bersama al quran, ia telah mengajarkan kita akan indahnya hidup dalam kebersamaan, ia telah mengajarkan betapa indahnya berbagi, betapa indahnya peduli pada kondisi saudara muslim yang lain.

Keindahan ramadhan inilah yang harusnya di lestarikan.. keindahan ramadhan inilah yang patut di jaga dan di abadikan.

Jama'ah sholat idul fitri yang di rahmati Allah sybhanahu wa taala
ALLAHU AKBAR 3X.. ALLAHU AKBAR WA LILLAHILHAM

Mari sejenak kita kembali mengenang perjuangan Rosulullah Shalallahu alaihi wa sallam dan para sahabat dalam memperjuangkan agama islam ini.
Ramadhan memiliki kenangan tersendiri bagi kaum muslimin, Ramadhan adalah saksi mata bagi kemenangan islam dalam perang badar. Perang dahsyat antara 2 pasukan yaitu kaum muslimin dan Quraisy. Peperangan yang kekuatannya tak sebanding dimana pasukan Quraisy siap berperang dengan kekuatan 1300 pasukan sedangkan kaum muslimin hanya memilili kekuatan 314/319 pasukan saja.
Namun janji Allah itu pasti.. kebenaran akan menang dan kebatilan akan termusnahkan... "KAM MIN FI ATIN QOLILATIN GHOLABAT FI ATAN KATSIROTAN BI IDZNILLAH"... ingatlah kaum muslimin kemenangan ada di tangan Allah, berapa sering kita menyaksikan pasukan dengan kekuatan sedikit mampu menaklukkan pasukan berkekuatan dahsyat dengan izin Allah..

Perang Badar adalah pengorbanan. Pengorbanan demi tegaknya kalimat LAA ILAHA ILLALLAH, MUHAMMADUR ROSULULLAH "tiada tuhan selain Allah, Nabi Muhammad adalah utusan Allah". Mereka korbankan nyawa dan harta mereka. Mereka korbankan waktu mereka. Mereka tinggalkan keluarga dan sanak saudara mereka demi tersebarnya kalimat tauhid, demi terucapnya 2 kalimat syahadat di atas muka bumi.

Jamaah sholat idul fitri yang di rahmati Allah subhanahu wa taala.
ALLAHU AKBAR 3X. ALLAHU AKBAR WALILLAHILHAM.

Sebelum peperangan dimulai. Suatu malam Rosulullah shalallahu alaihi wa sallam menangis, beliau duduk khusyuk bermunajat kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Air mata beliau mengalir deras memohon pertolongan dari robb yang yang maha penolong.
Bagaimana beliau tak bersedih.. kondisi para sahabat ia khawatirkan.. kondisi ummat ia cemaskan.. kebahagian kita semua yang beliau harapkan...

Beliau bersama para sahabat ketika itu dimusuhi oleh saudara, teman, tetangga dan semua  orang di kampung halaman. Mereka dihina, mereka dimaki, mereka disiksa...
Karena apa???
Karena iman yang mereka pertahankan, karena kebahagiaan yang mereka yakini.
Inilah bukti pengorbanan mereka, inilah bukti kepeduliaan mereka, mereka rela berjuang menpertaruhkan segalanya demi kebahagiaan bersama.. kebahagiaan bagi mereka dan bagi ummat di masa yang akan datang setelah mereka.

Namun keimanan harus di uji, karena ujian adalah bukti cinta sang ilahi.
Setelah menerima berbagai macam ujian sebelum berhijrah.. kini datanglah ujian dahsyat itu.. perang badar di depan mata.. dan kaum kafir quraisy bagai hewan buas yang siap menerkam mangsa.

Kondisi ini yang membuat Rosululullah berlinang air mata.. mengangkat tangan ke arah langit setinggi-tingginya seraya berdoa :

"Ya Allah.. penuhilah janji Mu kepadaku. Ya Allah.. berilah apa yang telah engkau janjikan kepadaku. Ya Allah.. jika engkau binasakan pasukan muslimin ini maka tak akan ada yang beribadah kepadamu di muka bumi (HR.Muslim)

Ketika Abu Bakar melihat Rosulullah yang terus bermunajat kepada Allah sehingga rida'nya terjatuh dari pundaknya. Maka ia tak sampai hati. Ia ambil rida' itu kemudian di letakkan kembali di atas pundak Rosulullah lalu ia memeluknya dan berkata : "wahai nabi Allah.. cukup.. munajatmu kepada Robbmu sudah lah cukup. Allah pasti akan memberi apa yang dijanjikan kepadamu."

Lalu Rosulullah pun keluar dari tenda seraya membaca firman Allah subhanahu wa ta'ala sebagai  pembangkit semangat perjuangan.

SA YUH ZAMUL JAM'U WA YU WALLUNADDUBUR¤ (QS : Al Qomar :45)
"Golongan itu akan terkalahkan dan mereka akan mundur kebelakang karena kekalahan"

Jamaah sholat idul fitri yang di rahmati Allah subhanahu wa taala.
ALLAHU AKBAR 3X. ALLAHU AKBAR WALILLAHILHAM.

Melalui perjuangan Rosulullah dan para sahabat, serta dengan tetesan darah dan keringat kini kita mampu beribadah kepada Allah.. kemarin kita mampu berjumpa dengan ramadhan.Ramadhan yang mampu membuat semangat dalam beribadah kita membuncah. Ramadhan yang telah memperlihatkan senyuman dan semangat kaum muslimin dalam membaca al quran dan dalam menegakkan sholat berjama'ah.

Kini ramadhan telah pergi.
Apakah semangat beribadah kita pun akan pergi?
Apakah al quran akan kembali kita abaikan?
Apakah sholat akan kembali tak kita pedulikan?
Apakah kita akan kembali jauh dari Allah subhanahu wa ta'ala setelah sebulan penuh di bina oleh ramadhan syahrul quran.. syahrul magfiroh.. syahrul mubarok.

Tegakah kita menyakiti Rosulullah Shalallahu alaihi wa sallam yang telah berpesan :

"Telah kutinggalkan bagi kalian dua perkara.kalian tak akan tersesat jika berpegang teguh pada keduanya ; kitabullah(alquran) dan Sunnah Rosulullah(hadits)".

Baginda Rosulullah tak meninggalkan bagi kita harta yang melimpah, beliau tak mewariskan jabatan yang tinggi untuk kita nikmati, beliau tak meninggalkan apa-apa yang hanya memberikan kebahagiaan sesaat.
Namun beliau meninggalkan Al quran dan Sunnah sebagai pedoman hidup, penunjuk jalan, penenang jiwa, inilah 2 perkara yang akan memberikan kebahagiaan kekal abadi di dunia nan akhirat.

ALLAHU AKBAR 3X ALLAHU AKBAR WA LILLAHILHAM.

tegakah kita menyakiti rasulullah yang pernah berkata :

"Aku sangat merindukan saudara-saudaraku". Maka Abu Bakar pun berkata : "Ya Rosulullah, bukan kah kita adalah saudaramu?". Rosulullah pun lalu menjawab : "kalian bukanlah saudaraku, kalian adalah sahabat-sahabatku sedangkan saudara-saudaraku adalah mereka yang belum pernah melihat diriku sama sekali namun mereka tetap beriman kepadaku".

Beliau merindukan kita.. beliau mencintai kita..
Maka, apakah kita tega membuat hati beliau bersedih karena tak mau menjalankan sunah-sunahnya atau pun karena kita tak mau menghiraukan sabda-sabdanya.
Kita di ajak membaca al quran, mendirikan solat, dan melakukan amal ibadah lain sebagai bukti pengabdian kita pada sang robbi..
Ajakan ini bukan hanya berlaku di bukan ramadhan, akan tetapi berlaku selama kita masih hidup, selama kita masih menikmati anugrah kehidupan.

Beliau dahulu bersabda :

"Bacalah Al quran maka sungguh ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi pembacanya"

Beliau juga pernah bersabda :

"Sholatlah kalian sebagaimana kalian melihatku sholat"

Ajakan ini bukan untuk memberatkan, akan tetapi untuk menawarkan kebahagiaan. Karena ingatlah, dengan beribadah kita akan mengingat Allah..
dan ketika kita selalu mengingat Allah maka ketengan jiwa serta kebahagiaan hidup pun akan kita peroleh.

Jamaah sholat idul fitri yang di rahmati Allah subhanahu wa taala.
ALLAHU AKBAR 3X. ALLAHU AKBAR WALILLAHILHAM.

Ingatkah kita bahwa di penghujung nafas terakhir Rosulullah Shalallahu alaihi wa sallam terdengar oleh Ali radhiyallahu anhu desisan Suara beliau yang berkata :
Ummatku.. ummatku.. ummatku...
"Jagalah sholat dan peliharalah orang-orang yang lemah"

Pesan terakhir beliau adalah isarat betapa pentingnya perkara sholat dan betapa luar biasanya ganjaran bagi mereka yang peduli pada orang-orang yang lemah.

Kita telah dibina oleh ramadhan selama sebulan penuh. Kita telah di latih untuk giat beribadah, peka terhadap kondisi mereka yang membutuhkan uluran tangan. Dan tugas selanjutnya adalah berusaha untuk istiqomah dalam menjalankan ibadah.

Mari kita buktikan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala bahwa kita benar-benar mencintai NYA dan begitu pula dengan rosul NYA.
Mari kita buktikan bahwa kita mampu mandiri walau ramadhan telah pergi. Kita mampu mandiri menjadi pribadi yang diridhoi dan disayangi oleh Allah Subhanahu wa ta'ala, baik itu karena keistiqomahan kita dalam mendirikan sholat, mengucapkan dzkir, bersholawat, membaca al quran atau pun karena amalan ibadah lain.
Mari bersama-sama kita buktikan bahwa kita ingin menjadi muslim yang di nanti oleh sang robbi.
Mudah-mudahan segala amal kebaikan yang telah kita lakukan pada bulan ramadhan dan bulan sebelumnya di terima oleh Allah Subhanahu wa ta'ala. Amin amin ya Robbal 'alamin.

اَللَّهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وَصِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَقِرَاءَتَنَا وَرُكُوْعَنَا وَسُجُوْدَنَا وَقُعُوْدَنَا وَتَسْبِيْحَنَا وَتَهْلِيْلَنَا وَتَمْجِيْدَنَا وَتَحْمِيْدَنَا وَخُشُوْعَنَا يَا إِلَهَ الْعَالَمِيْنَ وَيَاخَيْرَ النَّاصِرِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ وَانْصُرْهُمْ علَىَ عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْ. اَللَّهُمَّ الْعَنْ كَفَرَةَ أَهْلِ الْكِتَابِ الَّذِيْنَ يَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِكَ وَيُكَذِّبُوْنَ رُسُلَكَ وَيُقَاتِلُوْنَ أَوْلِيَاءَكَ. اَللَّهُمَّ خَالِفْ بَيْنَ كَلِمِهِمْ وَزَلْزِلْ أَقْدَامَهُمْ وَأَنْزِلْ بِهِمْ بَأْسَكَ الَّذِي لَا تَرُدُّهُ عَنِ الْقَوْمِ الظّالِمِيْنَ.
اَلَّلهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَناَ دُنْيَانَا الَّتِي فِيْهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِي فِيْهَا مَعَادُنَا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِي كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ.
الَّلهُمَّ ارْزُقْنَا قَبْلَ اْلَمْوتِ تَوْيَةً وَعِنْدَ الْمَوْتِ شَهَادَةً وَبَعْدَ الْمَوْتِ رِضْوَانَكَ وَالْجَنَّةَ. اللَّهُمَّ أَحْيِنَا مُؤْمِنِيْنَ طَائِعِيْنَ وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِيْنَ تَائِبِيْنَ. اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأّلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالسَّلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ
وَالْغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَالْفَوْزَ بِالْجَنَّةِ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ. اللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِي الْأُمُوْرِ كُلِّهَا وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الأَخِرَةِ.
اللَّهُمَّ ارْفَعْ رَايَةَ الْإِسْلَامِ فَوْقَ الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى وَأَخْلِصْهَا مِنْ أَيْدِي الْيَهُوْدِ وَالنَّصَارَى اللَّهُمَّ احْفَظِ الْعُلَمَاءَ الْعَامِلِيْنَ الْمُخْلَصِيْنَ وَ قُوَادَ الْمُجَاهِدِيْنَ وَ ثَبِّتْهُمْ عَلىَ مَنْهَجِ نَبِيِّكَ وَ السَّلَفِ الصَّالِحِيْنَ وَ اهْدِهِمْ سَبِيْلَ الْهُدَى وَ الرَّشَادِ وَوَفِّقْهُمْ لِلْحَقِّ وَ مُتَابَعَتِهِ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ
رَبَّنَا لاَ تَجْعَلْنَا فِتْنَةً للذين كفروا واغفر لنا ربنا إنك أنت العزيز الحكيم
رَبَّنَا لاَ تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ ونجنا برحمتك من القوم الكافرين
رَبَّنا أَوْزِعْناَ أَنْ نَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَينا وَعَلَى وَالِدَينا وَأَنْ نَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنا بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ.
رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَآ أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
اللهمّ انْصُر الإسْلَامَ والمُسْلِمِين، وَارْفَعْ عَناَّ الظُّلْمَ وَالطُّغْيَان، اللهمّ ارْحَمْ مَوْتَانا وتَقَبَّلْ شُهَدَائَنا، اللهمّ اشْفِ مَرْضَانا وَارْبِطْ بَيْنَ قُلُوبِنَا
اللهمّ ارْحَمْنا بِرَحْمَتِكَ يَا مَنْ وَسِعَتْ رَحْمَتُهُ كُلَّ شَيْءٍ، اللهمّ عَلَيكَ بِالطُّغَاةِ الظَلَمَة، اللهمّ زَلْزِلْ عُرُوْشَهُم مَنْ تَحْتَ أَقْدَامِهِم، اللهمّ خُذْهُمْ أَخْذَ عَزِيْزٍ مُقْتَدِر، اللهمّ انْتَقِمْ مِنْهُمْ وَأَرِنَا فِيْهِم يوماً عَجَائبَ قُدْرتِك
، اللهمّ هذا دعاؤُنَا فَلاَ تَرُدَّنَا خَائِبِينَ
والحمد لله رب العالمين

Semoga bermanfaat

Baca juga